Mengapa harus bersiap dengan kemungkinan terburuk.??
kenapa kita harus bersiap akan kemungkinan terburuk?
survei membuktikan bahwa rata-rata masyarakat terkejut jika mendapati apa yang seharusnya ada tetapi itu ditentang oleh kenyataan. jika kita bisa menerima dan memiliki jiwa pantang menyerah, maka kita bisa melewatinya dengan baik bahkan bisa melampauinya. yang menjadi permasalahan adalah ketika kita adalah orang yang selalu mengharapkan agar kita mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa mengetahui apa yang kita sedang hadapi.
ketika orang dihadapkan pada 2 pilihan, maka orang tentu akan memilih kemungkinan terbaik walaupun untuk mendapatkannya ia harus mendapatkan dengan melakukan persaingan dengan orang lain. jika ia mampu bersaing, dan orang yang di hadapinya mudah, maka sekali lagi ia akan dapat melaluinya. yang menjadi inti permasalahan sebenarnya adalah mental dan kemampuan, tidak tertinggal juga do'a.
ketika orang hanya mementingkan apa yang harus didapatkan tanpa ada kemampuan dan tidak bersiap akan kemungkinan selanjutnya dalam artian ia tidak bersiap menerima kemungkinan terburuk, maka ia akan mengalami stress berat karena apa yang diinginkannya sendiri. ini sungguh ironi dimana masyarakat yang seharusnya dapat hidup dengan damai tanpa persaingan menjadi egois karena keinginannya sendiri.
oleh karena itu, kita jika hendak memutuskan sesuatu, harus dipikirkan secara matang apa yang akan dilalui. bukan hanya mengandalkan apa yang dipunya dan rasa gengsi karena harus menjadi yang terbaik, melainkan karena melihat kemampuan dirinya secara mandiri. jika kita bisa menerima akan kemungkinan terburuk dalam artian kita mendapatkan sesuatu bukan tidak mendapat apa-apa, maka kita juga akan merasa bahagia ketika kita mendapat kemungkinan terbaik.
pada saat ini, hidup serba mudah jika individu bisa mendapatkan peluang dan ia mau menekuni peluang itu. tetapi jika ia merupakan orang yang pikirannya tidak berkembang mengikuti perkembangan zaman, maka ia akan menjai target orang yang bisa mendapat peluang.
Jika kita hanya merupakan target, maka kita tidak bisa berkembang dan akan terus menerus menjadi target. Jika kita tidak siap untuk menerima kemungkinan terburuk, setidaknya kita harus merubah pola hidup dan juga meningkatkan kemampuan. Jika keduanya telah tercapai, maka langkah selanjutnya adalah kita harus melihat persaingan diantara kita. Dalam konteks ini adalah orang yang ingin mendapatkan sesuatu yang sama seperti kita. Ketika semua usaha dilakukan, maka kita harus berdo'a kepada yang kuasa karena mutlak tanpanya kita tidak mungkin bisa menjadi sampai sekarang.
Ingat bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. Dalam konteks ini juga, hasil bisa hasil pertama, atau kedua atau ketiga dan seterusnya. Artinya kita tidak harus mendapatkan hasil utama, tapi akan ada hasil setimpal untuk usaha yang kita lakukan.
Oleh karena itu, bersiaplah dengan kemungkinan terburuk!}
Komentar
Posting Komentar